Mewujudkan Perjalanan untuk Mencapai Ibadah Spiritual yang Murni & Ikhlas sebagai Biro Unggulan & Kepercayaan Anda

0816 209 211    Jl. Ketintang Baru III No. 2B, Surabaya

Home8 Tradisi Unik Ramadhan di Berbagai Belahan DuniaInformasi8 Tradisi Unik Ramadhan di Berbagai Belahan Dunia

8 Tradisi Unik Ramadhan di Berbagai Belahan Dunia

Assalamu’alaikum sobat haji Surabaya! – Apa saja kebiasaan di Bulan Ramadhan yang selalu kamu lakukan? Bulan Ramadhan tidak hanya dikenal dengan puasa, namun bulan penuh berkah yang selalu ditunggu kedatangannya oleh umat Islam di dunia, termasuk Indonesia. Di seluruh dunia, umat Islam merayakan momen Ramadhan dengan cara yang meriah, mulai dari tradisi mengecat rumah di Maroko hingga menghias jalan dengan lentera di negara Mesir. Ingin tau lebih lanjut tentang fakta unik Ramadhan di berbagai belahan dunia? Yuk baca selengkapnya disini!

8 Tradisi Ramadhan di Belahan Dunia

1. Jepang – Tradisi Berbuka dengan Dorayaki

Image Source: Freepik.com

Di Jepang, komunitas Muslim memiliki tradisi berbuka puasa yang unik dengan mempersembahkan kue khas Jepang yang disebut Dorayaki. Dorayaki, dengan paduan antara dua pancake yang lembut berisi selai merah manis, menjadi pilihan yang istimewa bagi umat Muslim di Jepang saat berbuka puasa. Namun, lebih dari sekadar memanjakan lidah, tradisi ini juga mencerminkan adaptasi komunitas Muslim Jepang terhadap budaya lokal dalam merayakan Ramadan. Di samping itu, mereka juga membentuk panitia Ramadan yang bertanggung jawab untuk mengorganisir kegiatan selama bulan Ramadan di Japan Islamic Centre. Keberadaan panitia ini menunjukkan komitmen dan kesungguhan umat Muslim Jepang dalam menjaga dan memperkuat ikatan keagamaan dan sosial di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas non-Muslim.

2. India

Image Source: Freepik.com

Di kota Delhi, India, terdapat tradisi piknik iftar yang memperlihatkan harmoni antaragama dan keberagaman budaya yang khas bagi negara ini. Piknik iftar menjadi momen di mana masyarakat dari berbagai latar belakang agama berkumpul secara bersama-sama untuk menikmati hidangan berbuka puasa di jalan-jalan atau teras masjid setelah waktu magrib. Tradisi ini tidak hanya mencerminkan kerukunan antarumat beragama, tetapi juga menunjukkan integrasi budaya yang erat antara Islam dan Hindu di India.

3. Indonesia

Image Source: Freepik.com

Salah satu tradisi unik yang terdapat di Indonesia adalah adanya tradisi menabuh bedug sebagai tanda dimulainya waktu sahur selama bulan Ramadan. Menabuh bedug bukan hanya sekadar panggilan untuk sahur, tetapi juga merupakan bagian integral dari identitas budaya dan agama Indonesia. Tradisi ini mencerminkan kolaborasi antargenerasi dan semangat kebersamaan dalam menjalankan ibadah puasa di Indonesia. Para pemuda atau orang-orang di sekitar masjid yang bertugas menabuh bedug secara bergantian menunjukkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama dalam menjalankan ibadah Ramadan. Selain itu ada tradisi di bulan Ramadhan lainnya seperti Ngabuburit, buka bersama, berbagi takjil, ziarah kubur, dan lain sebagainya.

4. Albania

Komunitas Muslim Albania di Roma memiliki tradisi yang sangat khas dalam merayakan bulan suci Ramadan. Mereka menyatukan elemen budaya lokal dengan praktik keagamaan dengan cara yang unik. Salah satu tradisi yang menonjol adalah adanya sesi bernyanyi bersama lagu-lagu tradisional yang diiringi oleh alat musik lodra. Lodra adalah sebuah gendang silinder berujung ganda yang dilapisi dengan kulit domba atau kambing, yang memiliki peran penting dalam musik tradisional Albania.

Saat sesi bernyanyi ini, komunitas Muslim Albania di Roma tidak hanya merayakan ibadah puasa secara spiritual, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan di antara sesama umat Muslim. Melalui tradisi ini, mereka menghormati warisan budaya mereka sambil menjaga kesetiaan terhadap agama mereka.

5. Mesir

Di Mesir, tradisi menyalakan fanous menjadi sebuah simbol penting dalam menyambut bulan suci Ramadan. Fanous, atau lentera warna-warni, tidak hanya merupakan elemen budaya lokal, tetapi juga memiliki makna yang mendalam dalam konteks keagamaan. Asal-usul tradisi ini dapat ditelusuri kembali ke zaman dinasti Fatimiyah di Mesir, di mana fanous digunakan untuk menyambut kedatangan Khilafah Al-Mu’izz li-Din Allah di Kairo pada hari pertama Ramadan.

Image Source: Freepik.com

Tradisi menyalakan fanous telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Ramadan di Mesir. Dengan menyalakan fanous, masyarakat Mesir merayakan semangat kebersamaan, persatuan, dan kegembiraan dalam menjalankan ibadah puasa.

6. Arab Saudi

Hampir sama dengan di Lebanon, Arab Saudi juga memiliki tradisi Meriam Ramadhan. Meriam Ramadhan digunakan untuk mengumumkan berbagai waktu penting selama bulan suci Ramadan, termasuk waktu berbuka, sahur, dan lainnya. Penggunaan meriam ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Ramadan di Makkah Al-Mukarramah, menandakan dimulainya ibadah puasa dan momen-momen penting lainnya bagi umat Muslim.

Image Source: Freepik.com

Selain itu, masyarakat Arab Saudi juga terlibat dalam tradisi menyediakan hidangan berbuka puasa untuk jamaah Masjidil Haram. Saat puasa tiba, akan ada kurang lebih 12.000 meter taplak meja atau plastik dengan hidangan yang memang disuguhkan untuk para jamaah Masjidil Haram. Umumnya hidangan yang disajikan antara lain air minum, buah, kurma, dan yoghurt.

7. Maroko

Di Maroko, persiapan untuk menyambut bulan suci Ramadan tidak hanya sebatas persiapan fisik, tetapi juga mencakup persiapan spiritual dan mental. Sebagaimana tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad, masyarakat Maroko memiliki kebiasaan membersihkan rumah mereka dengan seksama dua hingga tiga minggu sebelum Ramadan dimulai. Tidak hanya itu, mereka bahkan melakukan pengecatan ulang rumah mereka untuk memberikan suasana yang lebih segar dan bersih menjelang bulan suci ini. Tindakan membersihkan dan mengecat rumah ini bukanlah sekadar aktivitas rutin, tetapi memiliki makna yang dalam dalam konteks spiritual. Dengan membersihkan dan merapikan rumah, masyarakat Maroko tidak hanya membersihkan lingkungan fisik mereka, tetapi juga membersihkan hati dan jiwa mereka untuk memasuki bulan Ramadan dengan semangat yang tulus dan suci.

8. Uni Emirat Arab

Di Uni Emirat Arab, tradisi haq al laila menjadi bagian integral dari identitas nasional dan budaya masyarakat Emirat. Tradisi ini dilakukan pada tanggal 15 Sya’ban, bulan sebelum Ramadan, di mana anak-anak di sekitar lingkungan mereka berkeliaran sambil mengumpulkan permen dan kacang-kacangan. Selama mereka melakukan ini, mereka juga menyanyikan lagu-lagu tradisional yang melekat dalam budaya lokal.

Haq al laila bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan cara untuk memperkuat ikatan sosial dan nilai-nilai kekeluargaan dalam masyarakat modern. Saat anak-anak berkeliaran di sekitar lingkungan mereka, mereka tidak hanya mengumpulkan hadiah-hadiah kecil, tetapi juga mempererat hubungan antaranggota masyarakat. Tradisi ini menciptakan momen yang penuh kegembiraan dan kebersamaan di antara mereka, sambil memperkuat rasa persatuan dan solidaritas di tengah-tengah masyarakat.

Kesimpulan

Tradisi berbuka puasa yang beragam di seluruh dunia, dari piknik iftar di India hingga menyala­kannya fanous di Mesir, mencerminkan kekayaan budaya dan spiritualitas umat Muslim. Dalam berbagai konteks, tradisi-tradisi ini tidak hanya memperkuat ikatan keagamaan, tetapi juga menunjukkan integrasi budaya dan harmoni antaragama. Dari penyajian hidangan berbuka puasa hingga tradisi kebersihan dan persiapan spiritual menjelang Ramadan, masyarakat Muslim di berbagai negara menghadirkan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan kepedulian terhadap sesama. Dengan demikian, tradisi-tradisi ini tidak hanya merayakan spiritualitas Ramadan, tetapi juga mewakili keindahan keragaman budaya dan harmoni sosial dalam perayaan agama di seluruh dunia.

Baca artikel selanjutnya tentang Apa itu Haji? Simak Pengertian, Syarat, dan Rukunnya


Itulah tradisi unik di Bulan Ramadhan dari berbagai belahan dunia. Semoga informasinya bermanfaat ya!

Jika Anda berminat ke tanah suci, percayakan pada An-Namiroh Travelindo. Sebagai biro travel umroh dan haji yang terpercaya, An Namiroh Travelindo memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan layanan terbaik dan penuh amanah bagi jamaah dalam menjalankan ibadah umroh.

Kami memahami bahwa perjalanan umroh dan haji adalah pengalaman yang sangat berarti bagi para jamaah. Oleh sebab itu, An-Namiroh Travelindo selalu berusaha untuk memberikan pengalaman beribadah yang tak terlupakan bagi para jamaah umroh dan haji. Siap untuk berangkat ke tanah suci? Yuk percayakan pada An-Namiroh Travelindo, hubungi kami disini!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kami adalah biro travel Umroh terbaik dan terpercaya di Surabaya. Dengan pengalaman bertahun tahun, Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan memastikan pengalaman perjalanan Anda dengan An Namiroh Travelindo menjadi sukses, bermakna dan memuaskan.

Perusahaan

Kontak

© 2024 PT. An Namiroh Travelindo Wilayah Surabaya Gayungan. Made with passion by Digital360

0 Item | Rp0
View Cart