Assalamu’alaikum sobat haji surabaya! – Siapa disini yang tau tentang zakat fitrah? Sebagai umat muslim, merupakan suatu kewajiban untuk membayarkan zakat. Zakat memiliki berbagai jenis, salah satu bentuk zakat yang harus dikeluarkan secara rutin, khususnya pada bulan Ramadan, adalah zakat fitrah. Zakat fitrah memiliki pengertian sebagai jumlah harta yang harus disalurkan kepada yang berhak menerimanya sesuai aturan Islam. Namun, apa sebenarnya pengertian zakat fitrah, hukum, cara menghitungnya, dan keutamaannya? Yuk simak penjelasannya disini!
Apa itu Zakat Fitrah? – Pengertian Zakat Fitrah dan Syaratnya
Zakat fitrah, sebagai rukun Islam keempat, merupakan jenis zakat yang harus dikeluarkan setiap bulan Ramadan atau paling lambat sebelum Idulfitri. Zakat ini berupa pemberian makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari oleh umat Islam, seperti beras, jagung, sagu, atau dapat juga dikeluarkan dalam bentuk uang. Tujuan utama dari zakat fitrah adalah memberikan makanan kepada mereka yang kurang mampu. Syarat-syarat wajib menerima zakat fitrah termasuk golongan fakir, miskin, pengurus zakat (Amil), mualaf, budak yang ingin memerdekakan diri (Riqab), orang yang berhutang (Gharimin), Sabilillah, dan Ibnu Sabil. Selain beragama Islam, syarat lainnya adalah merdeka, memiliki harga diri yang cukup atau mampu, dan telah mencapai waktu wajib zakat.
Cara Menghitung Zakat Fitrah
Menghitung zakat fitrah relatif sederhana. Berdasarkan aturan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Indonesia, umumnya zakat fitrah dihitung sebesar 2,5 kilogram beras atau setara dengan 3,5 liter per orang. Selain itu, zakat fitrah juga dapat dikeluarkan dalam bentuk uang dengan nominal setara 1 sha’ gandum, kurma, atau beras. Harga zakat tunai di DKI Jakarta dan sekitarnya standarnya adalah Rp40.000 per orang. Cara menghitungnya juga dapat disesuaikan dengan harga makanan pokok yang biasa dikonsumsi, dihitung berdasarkan harga per kilogram dan jumlah yang sesuai dengan standar BAZNAS.
Keutamaan Zakat Fitrah
Keutamaan zakat fitrah mencerminkan nilai-nilai spiritual dan sosial yang terkandung dalam pelaksanaan ibadah ini.
1. Menyempurnakan Puasa Ramadan
Keutamaan pertama zakat fitrah adalah menyempurnakan puasa Ramadan. Meskipun puasa dianggap sebagai bentuk kesucian diri, zakat fitrah berfungsi sebagai penutup yang menghilangkan kemungkinan dosa-dosa kecil yang mungkin terjadi selama bulan suci ini. Ini adalah wujud kesempurnaan ibadah puasa yang diiringi dengan kepedulian terhadap sesama.
2. Dihapuskan Kesalahan dan Dosa
Keutamaan zakat fitrah juga melibatkan penghapusan kesalahan dan dosa. Melalui kewajiban ini, umat Islam mendapat kesempatan untuk membersihkan diri dari beban dosa-dosa yang telah diperbuat di masa lalu. Pengorbanan harta untuk zakat fitrah bukan hanya sekadar pembayaran, melainkan upaya pembersihan spiritual yang menciptakan kesucian hati.
3. Harta Menjadi Berkah
Zakat fitrah membawa keutamaan berupa berkah pada harta. Meskipun sejumlah harta dikeluarkan, Allah SWT menjanjikan bahwa harta yang dimiliki akan mendapatkan keberkahan. Tidak hanya itu, zakat fitrah juga berfungsi sebagai perlindungan dari bahaya dan malapetaka yang mungkin mengancam kehidupan.
4. Melatih Keikhlasan dan Memberikan Ketenangan Batin
Keutamaan lainnya adalah zakat fitrah melatih keikhlasan dan memberikan ketenangan batin. Proses memberikan zakat fitrah, jika dilakukan dengan ikhlas dan tulus, menjadi latihan spiritual untuk meningkatkan kualitas keikhlasan dalam beribadah. Pengorbanan harta untuk kepentingan sosial menjadi pendorong terciptanya ketenangan batin dan kepuasan spiritual.
5. Menjaga Kehidupan dari Kecemburuan Sosial
Zakat fitrah memiliki keutamaan dalam menjaga kehidupan dari kecemburuan sosial. Dengan adanya kewajiban zakat fitrah, tercipta kesetaraan di antara umat Islam. Ini mencegah munculnya rasa iri dan kecemburuan dalam masyarakat, menciptakan lingkungan yang penuh toleransi dan solidaritas.
Keutamaan-keutamaan inilah yang memberikan kedalaman makna pada pelaksanaan zakat fitrah. Bukan hanya sebagai kewajiban formal, melainkan sebagai bentuk nyata dari pengorbanan, kepedulian, dan ikhlas dalam beribadah.
Kesimpulan
Zakat Fitrah, sebagai bentuk ibadah dan kewajiban umat Islam, memiliki pengertian sebagai pembayaran sejumlah harta pada bulan Ramadan untuk memberikan makanan kepada yang membutuhkan. Dengan syarat-syarat tertentu, seperti keberagamaan Islam, kemerdekaan, dan kemampuan finansial, zakat fitrah menjadi rukun Islam yang keempat. Proses menghitungnya cukup sederhana, umumnya sebesar 2,5 kilogram beras atau setara dengan 3,5 liter per orang. Keutamaannya mencakup menyempurnakan puasa, menghapuskan dosa, membawa berkah pada harta, melatih keikhlasan, memberikan ketenangan batin, dan mencegah kecemburuan sosial. Melalui zakat fitrah, umat Islam tidak hanya menjalankan kewajiban formal, tetapi juga mengekspresikan pengorbanan, kepedulian, dan ikhlas dalam beribadah, menciptakan lingkungan sosial yang penuh toleransi dan solidaritas.
Baca artikel selengkapnya tentang Sedekah: Tidak Akan Membuatmu Miskin, Malah Menyuburkan Kekayaan Hati
Itulah pengertian tentang zakat fitrah, tujuan, keutamaan, dan cara menghitungnya. Semoga informasinya bermanfaat ya!
Jika Anda berminat ke tanah suci, percayakan pada An-Namiroh Travelindo. Sebagai biro travel umroh dan haji yang terpercaya, An Namiroh Travelindo memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan layanan terbaik dan penuh amanah bagi jamaah dalam menjalankan ibadah umroh.
Kami memahami bahwa perjalanan umroh dan haji adalah pengalaman yang sangat berarti bagi para jamaah. Oleh sebab itu, An-Namiroh Travelindo selalu berusaha untuk memberikan pengalaman beribadah yang tak terlupakan bagi para jamaah umroh dan haji. Siap untuk berangkat ke tanah suci? Yuk percayakan pada An-Namiroh Travelindo, hubungi kami disini!