Assalamu’alaikum sobat haji Surabaya! – Saat salat kita sering kali merasa tidak tenang hingga melupakan tuma’ninah dalam salat. Kadang sering teringat perut yang sedang lapar, mematikan kran air, bahkan hingga lupa sudah rakaat salat keberapa. Biasanya hal ini terjadi karena tergesa-gesa ingin mengerjakan hal lain setelah salat. Padahal salat dengan tenang atau yang disebut tuma’ninah merupakan bagian dari kesempurnaan salat.
Ketiadaan tuma’ninah boleh jadi membuat salat kita tidak sempurna. Tuma’ninah adalah kesempurnaan salat baik pada posisi ruku’, i’tidal, sujud, maupun duduk diantara dua sujud. Ingin tau lebih lanjut tentang tuma’ninah? Yuk baca selengkapnya disini!
Apa itu Tuma’ninah?
Tuma’ninah adalah sebuah kata dalam bahasa Arab yang berarti “ketenangan”, “kedamaian”, atau “ketenangan batin”. Istilah ini sering digunakan dalam konteks agama Islam untuk merujuk pada keadaan ketenangan dan kedamaian hati yang dicapai oleh seorang individu dalam menghadapi cobaan, kesulitan, atau dalam melakukan ibadah.
Dalam konteks salat (shalat), “tuma’ninah” merujuk pada sebuah kondisi ketenangan, ketenteraman, dan konsentrasi yang mendalam yang harus dimiliki oleh seorang Muslim ketika sedang melakukan salat.
Hadis Tentang Melakukan Tuma’ninah dalam Salat
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salat dengan tidak tuma’ninah boleh jadi membuat salat menjadi tidak sempurna. Seperti yang dijelaskan pada beberapa hadis:
1. HR Imam Ahmad
لَا يَنْظُرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى صَلَاةِ عَبْدٍ لَا يُقِيمُ فِيهَا صُلْبَهُ بَيْنَ رُكُوعِهَا وَسُجُودِهَا
Artinya: Allah tidak akan melihat seorang hamba yang tidak meluruskan tulang punggungnya ketika ruku’ dan sujud. (HR Imam Ahmad)
Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT tidak menyukai hamba-Nya yang melakukan ibadah salat secara tergesa-gesa. Orang yang melakukan salat dengan tergesa-gesa, umumnya melakukan gerakan dan posisi yang tidak tepat karena tidak memberikan jeda waktu pada setiap gerakannya. Sehingga seperti melakukan salat secara asal-asalan.
2. HR Imam Abu Ya’la
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَصُرَ بِرَجُلٍ يُصَلِّي لَا يُتِمُّ رُكُوعَهُ، وَلَا سُجُودَهُ، فَقَالَ: «لَوْ مَاتَ هَذَا عَلَى مَا هُوَ عَلَيْهِ لَمَاتَ عَلَى غَيْرِ مِلَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya: Bahwasanya Rasulullah SAW melihat seorang yang salat dengan tidak menyempurnakan ruku’nya dan tidak menyempurnakan sujudnya, maka Rasul bersabda: “Seandainya dia mati dalam kondisi seperti ini, dia mati tidak dalam keadaan mengikuti millah Muhammad SAW.” (HR Imam Abu Ya’la)
Dalam hadis ini dijelaskan jika seseorang yang meninggal dengan amalan salat yang tidak sempurna maka dia tidak termasuk bagian yang mengikuti millah Nabi Muhammad SAW.
Bagaimana Cara agar Salat Tuma’ninah?
1. Siapkan Fisik dan Mental
Pastikan bahwa Anda telah melakukan wudhu (bersuci) dengan benar sebelum salat. Sebelum salat, bersihkan diri secara fisik membantu membersihkan pikiran dan mempersiapkan diri untuk beribadah dengan khusyuk. Selain itu usahakan untuk menghindari makanan atau minuman yang dapat membuat perut terasa tidak nyaman selama salat. Jauhkan diri dari gangguan dan distraksi, baik fisik maupun pikiran dan matikan ponsel atau alat komunikasi lainnya yang bisa mengganggu perhatian Anda.
2. Memilih Tempat yang Tenang
Pilihlah tempat yang tenang dan sunyi untuk melaksanakan salat. Ini membantu dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi konsentrasi dan refleksi.
3. Menjaga Perhatian
Sebelum memulai salat, ambil waktu sejenak untuk menenangkan pikiran dan memfokuskan perhatian pada tujuan sejati salat, yaitu ibadah kepada Allah SWT. Selama salat, usahakan untuk tidak terpengaruh oleh pikiran yang mengembara atau distraksi lainnya. Jika pikiran Anda melayang ke hal-hal lain, usahakan untuk mengembalikannya dengan mengingatkan diri tentang pentingnya momen ini dalam berkomunikasi dengan Allah SWT.
4. Membaca dengan Tadabbur (Pemikiran Mendalam)
Bacaan Al-Qur’an dan doa-doa selama salat harus diucapkan dengan pemikiran mendalam (tadabbur), memahami maknanya dan merenungkan arti yang terkandung di dalamnya. Ini membantu meningkatkan kesadaran spiritual dan konsentrasi dalam ibadah.
5. Merasakan Hati yang Khusyuk
Jauhkan hati dari kesibukan dunia dan perasaan-perasaan negatif seperti kemarahan, iri hati, atau kegelisahan. Alihkan perasaan tersebut dengan rasa syukur dan rasa hormat kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya.
6. Berdoa untuk Konsentrasi
Sebelum memulai salat, mintalah kepada Allah SWT untuk memberikan Anda konsentrasi dan ketenangan dalam ibadah. Berdoa adalah sarana untuk memperkuat ikatan spiritual dan memperdalam hubungan dengan-Nya.
Cara Tuma’ninah Menurut Hadis
Hadis berikut menjabarkan tata cara melaksanakan gerakan salat dengan tuma’ninah. Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari ini menunjukkan bahwa tuma’ninah merupakan kesempurnaan salat baik pada ruku’, i’tidal, sujud maupun duduk diantara dua sujud.
إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا وَافْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلَاتِكَ كُلِّهَا
Artinya: Jika kamu hendak mengerjakan salat maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat Al-Qur’an yang mudah bagi kamu. Kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan tuma’ninah, lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud dengan tuma’ninah, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk sampai benar-benar duduk dengan tuma’ninah, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud. Kemudian lakukan seperti itu pada seluruh salatmu. (HR Imam Bukhari).
Kesimpulan
Tuma’ninah dalam salat merupakan sebuah kondisi ketenangan, khusyuk, dan konsentrasi yang mendalam yang harus dimiliki oleh seorang Muslim ketika sedang melakukan ibadah. Untuk mencapainya, langkah-langkah persiapan fisik dan mental, memilih tempat yang tenang, menjaga perhatian, membaca dengan tadabbur, merasakan hati yang khusyuk, dan berdoa untuk konsentrasi merupakan hal-hal yang penting. Hadis juga menjabarkan tata cara melaksanakan gerakan salat dengan tuma’ninah untuk mencapai kesempurnaan dalam ibadah. Dengan mempraktikkan langkah-langkah ini secara konsisten, seseorang dapat mencapai salat dengan tuma’ninah yang lebih mendalam, memperdalam makna ibadah salat sebagai sarana komunikasi spiritual antara hamba dan Sang Pencipta.
Baca artikel selanjutnya tentang Apa itu Haji? Simak Pengertian, Syarat, dan Rukunnya
Itulah pengertian dari tuma’ninah dan cara salat secara tuma’ninah. Semoga informasinya bermanfaat ya!
Jika Anda berminat ke tanah suci, percayakan pada An-Namiroh Travelindo. Sebagai biro travel umroh dan haji yang terpercaya, An Namiroh Travelindo memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan layanan terbaik dan penuh amanah bagi jamaah dalam menjalankan ibadah umroh.
Kami memahami bahwa perjalanan umroh dan haji adalah pengalaman yang sangat berarti bagi para jamaah. Oleh sebab itu, An-Namiroh Travelindo selalu berusaha untuk memberikan pengalaman beribadah yang tak terlupakan bagi para jamaah umroh dan haji. Siap untuk berangkat ke tanah suci? Yuk percayakan pada An-Namiroh Travelindo, hubungi kami disini!